Pertumbuhan


Tidak berarti bahwa tubuh yang tidak tinggi tidaklah menarik, tetapi postur tubuh yang tinggi ( terlebih bila langsing ) akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi seorang wanita. Seseorang yang memiliki postur tubuh yang tinggi memang lebih “good looking”. enak dipandang, dan sedikit lebih menonjol bila dibanding dengan yang memiliki postur tubuh biasa-biasa saja. 
Sehingga di dunia entertaintment – biasanya – seseorang yang memiliki postur tubuh tinggi akan lebih diutamakan. Sehingga pula, pada akhirnya memiliki postur tubuh yang tinggi ini menjadi idaman setiap orang. 
Pada dasarnya, postur tubuh yang tinggi memang karena faktor “bawaan” atau faktor keturunan. 
Seseorang yang mempunyai orang tua dengan “genetika tinggi”, umumnya juga akan memiliki postur tubuh yang tinggi pula. Sebagai contoh mudah, wanita-wanita Indonesia tinggi tubuh normalnya adalah antara 165 sampai dengan 170 cm. Sehingga bila seseorang memiliki tinggi tubuh lebih dari 170 cm, ia termasuk wanita dengan postur tubuh yang telah tinggi. 
Dan “patokan” ini tentu berbeda dengan orang-orang di negara Eropa atau Amerika, misalnya. Yang kebanyakan memiliki postur tubuh lebih tinggi dari rata-rata penduduk Indonesia. 
Namun demikian, seseorang yang tidak memiliki gen tinggi bukan berarti tidak bisa menambah “ jatah” tinggi postur tubuhnya. Karena dengan beberapa latihan dan terapi tertentu, seseorang dengan gen yang tidak tinggi ternyata bisa sedikit ditambah jatah tinggi tubuhnya. Bahkan beberapa olah raga sederhana, renang, skipping, bola basket misalnya, dipercaya dapat menambah jatah tinggi tubuh seseorang. Dan beberapa orang juga menggunakan suplemen tertentu untuk menambah tinggi badan. 
Masalahnya adalah, ketika seseorang ingin menambah tinggi tubuh ( misal dengan olah raga atau terapi tertentu ) berapakah usia idealnya untuk itu ? 
Atau, berapakah usia maksimal, dimana pertumbuhan tinggi tubuh seseorang akan terhenti
Ini cukup penting diketahui, karena jika tidak usaha seseorang untuk menambah tinggi badan seakan “sia-sia” dan menjadi kecewa. Karena secara alami “jatah pertambahan tinggi” badan seseorang memang akan terhenti pada usia tertentu. 
Dan jika memang “jatah pertambahan tinggi” badan badan seseorang memang akan terhenti pada usia tertentu, pada usia berapakah itu ? 
Menurut Ahli kesehatan, konstruksi tulang pada tubuh manusia terbagi-bagi dalam beberapa bagian. Salah satu bagian namanya lempeng epifisis. Bagian lempeng epifilis inilah yang bertanggung jawab pada pertumbuhan tulang seseorang. Selama bagian lempeng epifisis belum tertutup, maka masih akan selalu ada kemungkinan tubuh seseorang bertambah tinggi lagi. 
Apabila dilakukan foto pencitraan dengan Rontgen, pada usia yang muda, lempeng epifilis ini akan terlihat renggang. Dan jika tulang sudah terutup, maka pertumbuhan tulang pada seseorang berarti sudah mencapai tahap maksimal. Secara alami memang ada perbedaan mendasar batas usia maksimal penutupan tulang lempeng epifisis antara pria dan wanit. Perbedaan ini diesebakan oleh perbedaan jumlah hormon yang dimiliki tubuh. Dimana pada dasarnya, perkembangan tulang manusia diatur oleh hormon pertumbuhan, hormon tiroid, dan hormon kedewasaan.. 
Pada wanita, perkembangan jumlah hormon tersebut relatif lebih cepat, hingga pada akhirnya penutupan lempeng epifisis juga terjadi lebih cepat daripada pria. Sebagai contoh, lempeng epifisis pada tulang paha wanita akan menutup pada usia 15-19 tahun. Sedangkan untuk pria, lempeng epifisis tulang paha pria akan menutup pada usia 17-21 tahun. 
Contoh lainnya, pada bagian tulang lengan atas wanita menutup pada usia 18-22 tahun. Sedangkan pada pria akan tertutup ketika memasuki umur 20 tahunan, sampai 25 tahun. Artinya seorang wanita secara alami memang mempunyai kesempatan pertambahan tinggi tubuhnya lebih singkat dibanding seorang pria. 
Namun jika diambil rata-rata, batas maksimal pertumbuhan tulang manusia adalah antara usia 17-20 tahun.
Previous
Next Post »