Obat Bius

Dalam bidang kesehatan, pembiusan disebut dengan anestesi, yang berarti ‘tanpa sensasi’. Tujuan obat bius adalah membuat mati rasa area tubuh tertentu atau bahkan membuat Anda tidak sadarkan diri (tertidur). Dengan mengaplikasikan obat bius, dokter bisa leluasa melakukan tindakan medis yang melibatkan peralatan tajam dan bagian tubuh tanpa menyakiti Anda.
obat bius si penghilang rasa sakit - alodokter

Bagaimana Cara Kerja Obat Bius?

Pembiusan yang membuat seseorang menjadi tidak sadar disebut dengan bius umum. Bius lokal dan regional dilakukan pada area tertentu di tubuh dan tidak menyebabkan hilangnya kesadaran.
Pada pembiusan umum, obat bius bekerja dengan cara menghentikan sinyal saraf yang membuat Anda sadar dan terjaga agar tidak sampai ke otak. Hasilnya, Anda akan tidak sadarkan diri sehingga tidak akan merasa sakit saat dokter menjalani tindakan medis atau istilah lainnya. Obat ini juga bisa mengatur pernapasan, peredaran dan tekanan darah serta denyut dan irama jantung.
Setelah efek obat bius menghilang, sinyal saraf akan menjalankan fungsinya seperti sedia kala dan beberapa saat kemudian Anda akan merasakan sakit akibat tindakan medis tersebut seperti nyeri pada area kulit yang disayat. Jika Anda menjalani obat bius yang membuat Anda tertidur, Anda akan kembali sadarkan diri setelah efek obatnya sirna.
Pada pembiusan lokal dan regional, obat bius akan disuntikkan di sekitar saraf yang mengirimkan sinyal nyeri. Obat bius akan bekerja dengan cara menghentikan sinyal tersebut. Efek dari pembiusan ini berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari, tergantung dari jenis dan seberapa banyak dosis yang dipakai.

Jenis-jenis Pembiusan

Tiga jenis pembiusan yang digunakan dalam ilmu kedokteran antara lain bius lokal, regional dan umum.
Bius lokal. Jenis ini biasa dipakai untuk tindakan medis minor atau operasi kecil. Obat bius ini dapat membuat area kecil dari tubuh Anda mati rasa. Misalnya, Anda menjalani operasi kecil untuk mengangkat mata ikan pada kaki Anda. Dokter hanya akan mengaplikasikan obat bius ke sekitar area kulit yang ditumbuhi oleh mata ikan. Bagian tersebut akan mati rasa namun Anda tetap sadarkan diri. Keadaan lain yang memerlukan prosedur bius lokal adalah penjahitan luka kecil dan penambalan gigi berlubang.
Bius regional. Sebagian besar tubuh Anda dapat dibuat mati rasa dengan bius regional. Dokter mungkin juga akan memberikan obat lain yang bisa membuat Anda merasa rileks atau tertidur. Bius regional terbagi lagi menjadi epidural, spinal dan blok saraf tepi. Salah satu penggunaan bius regional adalah pada prosedur operasi Caesar.
Bius umum. Obat bius disuntikkan ke pembuluh darah sehingga memengaruhi otak dan seluruh tubuh sehingga Anda tidak sadarkan diri atau tertidur pulas. Pembiusan jenis ini biasa dilakukan untuk menunjang kinerja dokter saat menjalani operasi besar.
Terkadang dokter bisa memberikan dua jenis pembiusan untuk membantu Anda mengatasi rasa sakit seperti kombinasi antara bius regional dan general. Kombinasi ini bisa mengatasi rasa sakit usai operasi.

Efek Samping Obat Bius

Obat bius mungkin menimbulkan efek samping yang membuat Anda tidak nyaman seperti mual, muntah, gatal, pusing, memar, sulit buang air kecil, merasa kedinginan dan menggigil. Biasanya efek-efek tersebut tidak belangsung lama.
Selain efek samping, komplikasi mungkin saja bisa terjadi. Berikut beberapa hal buruk, meski jarang terjadi, yang mungkin menimpa Anda:
  • Reaksi alergi terhadap obat bius.
  • Kerusakan saraf permanen.
  • Pneumonia.
  • Kebutaan.
  • Meninggal.
Risiko terkena efek samping dan komplikasi bergantung pada jenis obat bius yang digunakan, usia, kondisi kesehatan, dan bagaimana tubuh Anda merespons obat tersebut. Risiko akan menjadi lebih tinggi jika Anda memiliki gaya hidup yang tidak sehat (merokok, mengonsumsi alkohol dan narkoba), dan kelebihan berat badan.
Untuk mencegah hal itu terjadi, ada baiknya Anda mengikuti semua prosedur yang disarankan dokter sebelum menjalani pembiusan seperti pola asupan. Dokter Anda mungkin akan meminta Anda berhenti makan di atas jam 12 malam. Pengonsumsian obat-obat herbal atau vitamin sebaiknya dihentikan setidaknya tujuh hari sebelum tindakan medis dilakukan.
Meski jarang terjadi, alergi terhadap obat bius bisa bersifat turunan. Oleh karena itu, cari tahu apakah ada anggota keluarga Anda yang mengalami reaksi buruk terhadap obat bius. Jika ada, katakan hal ini kepada dokter.
Previous
Next Post »